Pernahkah kamu merasakan yang namanya jatuh cinta kepada seseorang? Perasaan yang tak karuan, meresap sampai masuk ke dalam hati mu, masuk fikiran dan terbayang-bayang segala hal tentangnya. Oke, gue rasa kalian pernah merasakan hal itu. Entah kalian cowok atau cewek yang jelas yang namanya jatuh cinta punya rasa yang sama, hanya saja apa yang benar-benar di rasain satu sama lain tentu berbeda.
Apakah jatuh cinta kepada seseorang itu perlu di ungkapkan? Oke, di postingan kali ini, gue sedikit mau agak seriusan ngebahas tentang perasaan. Gue nggak tau sekarang apa yang gue rasain, antara cinta atau hanya mengaguminya saja. Kadang hanya melihat senyum, tawa, dan diamnya saja saat itu, perasaan gue seolah berbunga-bunga, dan nggak tau apa yang gue harus lakukan. Antara bahagia atau hanya sepintas pikiran biasa. Entahlah.
Dilema, gue benar-benar delima, apa yang harus gue lakukan, nggak tau! bayang-bayang tentangnya selalu masuk kedalam pikiran gue setiap waktu, kadang dalam tidur nyenyak gue, dia datang, menceritakan kisah cinta yang manis, membuat gue tertegun, mimpi yang benar-benar gue hayati, seolah mimpi itu adalah nyata. Dan tetap saja. mimpi adalah mimpi yang gue rasa hanya saat kedua mata gue memejam.
Oke, gue nggak punya harapan buat dia mempunyai perasan yang sama seperti gue, gue nggak punya harapan buat dia jatuh cinta kepada gue, ini adalah tentang perasaan, perasaan yang sesungguhnya nggak mungkin dipaksa, harus benar-benar ungkapan hati yang berbicara. Gue tau, ini bukan perasaan tentang mengaguminya saja, kali ini gue benar-benar sedang jatuh cinta padanya, hati gue sudah nggak terkendalikan, selalu saja menyebut namanya, selalu saja terusik pikiran gue tentang senyum indahnya, selalu saja berpuisi apapun tentang dia. Dia adalah orang yang kini menguasai hati gue, memenjarakan perasaan hati gue untuk tidak memikirkan hal lain terkecuali dia.
Lalu apa yang harus gue lakukan? Apakah gue harus diam dalam perasaan yang buntu ini? Tiada yang dapat gue lakukan, gue sadar ini waktu yang belum tepat, ini waktu yang belum pas untuk menyatakan bahkan mengungkapkan, gue berkaca, ya aku pada saat sekarang belum pantas untuk memilikinya? Kenapa tidak berani mengungkapkannya saja? Adalah percuma bila mengungkapkan saja, tanpa hasil. Bahkan setelah mengungkapkan apakah perasaan gue tetap sama?
Entahlah. Kini, biar perasaan gue tentang dia gue tanam dan gue pendam, terus mengikuti waktu, sampai dimana aku benar-benar yakin untuk menggali kembali perasaan gue tentangnya dan pantas untuk mengungkapkannya.
Komentar
Posting Komentar